Skip to main content

Untukmu :)



Dear anakku Valentino, 

tak terasa sudah setahun kamu hadir di dunia ini.. Kamu menjadikan hidup kami begitu berwarna. Kamu membuat hidup kami menjadi lebih berarti. Kamu adalah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya. Kamu adalah harapan bagi kami. 

Masih belum luput dari ingatan, hari pertama kami membawamu pulang ke rumah. Ada tangis haru bahagia di sana. Sebagai orang tua baru, kami bertekad untuk berjuang sendirian. Papah adalah seseorang yang teramat mandiri, ia tidak mengindahkan bantuan dari orang lain sekecil apapun itu. Prinsipnya, kalau bisa dilakukan sendiri kenapa minta tolong orang lain? Mamah sebaliknya, adalah pribadi yang amat lemah.. Tapi papah selalu menguatkan mamah, bahwa mamah bisa merawat dan membesarkanmu sendiri tanpa bantuan siapapun. Di saat hampir semua orang yang kami kenal memakai jasa suster atau bantuan orang tua, kami memilih untuk berjuang sendiri. Dan hey, we're survived! Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah kami ambil.

Menyusuimu adalah saat-saat terindah. Segelintir orang bilang untuk mengenalkanmu pada botol, agar kamu bisa ditinggal jika ada kondisi darurat. OK mamah mencoba mengisi botol dengan ASI lalu memberikannya padamu. Ternyata kamu menolaknya mentah-mentah. Dalam hati, diam-diam mamah merasa bangga bahwa kamu lebih memilih menyusu langsung daripada nge-dot. Sejak saat itu, mamah selalu menyusuimu sampai detik ini. Kita menjadi tidak terpisahkan. Semoga perjalanan menyusui kita tidak cepat berakhir ya nak.. Karena sungguh, mamah akan sangat merindukan saat-saat menyusui ini. Dimana kamu bisa bersandar manja ke mamah, menghisap sambil menatap dan membelai wajah mamah. Tidak ada bosannya mamah menelusuri mata beningmu yang tanpa dosa dan tanpa cela. Biarlah waktu jangan cepat berlalu yaa sayang.. 

Tawa dan tangismu mengisi rumah kami yang sebelumnya hampa. Gerak gerik kamu yang menggemaskan selalu menjadi obat yang paling ajaib ketika kami menghadapi persoalan-persoalan duniawi. Seakan-akan semua masalah hilang ketika kamu berada di dekat kami. Kamu telah tumbuh menjadi anak yang sangat lincah dan sehat. Tidak pernah sekalipun kamu jatuh sakit. Kelincahanmu melebihi anak-anak seusiamu. Mamah lihat kamu mewarisi kesukaan papah di dunia motor. Kamu selalu tertarik dengan sepeda dan motor. Bahkan kata yang kamu bisa ucapkan setelah papa mama yaitu, ngeng ngeng. Setiap kali kamu melihat sepeda kecilmu, kamu selalu bilang ngeng ngeng. 

Vale..
Tanpa lelah kami belajar setiap hari bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Yang bisa menjadi panutan bagimu.. Yang bisa mengerti kamu. Semoga papah dan mamah bisa menjadi orang tua yang kamu banggakan dan cintai.. Dan semoga kami bisa selalu ada untukmu hingga kamu menjadi pemimpin hebat suatu saat nanti.


Selamat ulang tahun yg ke-1 sayang.. Semoga Vale panjang umur, selalu sehat, pintar, dan diberkati Tuhan. Seperti doa-doa yg selalu mamah panjatkan tanpa henti setiap harinya. Terima kasih telah memilih mamah sebagai ibumu. Kasih sayangku tidak akan pernah putus. 



Love, 

Mamah 
27-08-2014 




Comments

Popular posts from this blog

.

I'm shaking as I type this.  After so many years I haven't update my blog, but i feel like now i need it more than ever.  Writing use to be my therapy.  so. my husband died. on 22-11-22 to be exact.  85 days ago  there. i say it.  you won't believe how much courage i've gathered to type this post here. the very blog that witness our journey. from a hopeless teenager, to finally got married, and eventually became parents of two adorable kids. too bad i didn't get a chance to update it more. however i frequently updated my twitter & instagram. so there are traces of our journey there as well.  how do i feel? PAIN. EXCRUCIATING PAIN. A PAIN THAT IMPOSSIBLE TO CURE My heart so tattered that there's nothing more to be torn. He died a sudden death. I won't go into details, at least not now. Our 20 years journey ended abrubtly. there goes our future hopes and dreams. __________________ I begin to questioning the existence of God. We've lead a good life. w...

still..

current mood : still upset Every children biggest dream would always be make their parents proud. Including me. But how? Many whispers came to my ear that said, "Go ahead and find your place at your Dad's Co.", "Why wasting more time with useless job?", "Don't ever try to work in a -desperately-needing-investment Bank!", and blah and blah and blah. Dude I really wanna show my Dad that I can earn myself money. Now my new car is on its way to my garage doesn't mean I'm fully happy. I mean, I feel very grateful with my Dad's present, but I realize that it will burden me. How long until I can earn my own money? Let's rewind to two years ago, when my friends busy to get a part-time job. This "part-time job" means SPG (Sales Promotion Girl), or Bridesmaid (at someone else's wedding), or Wedding Organizer's crew. That's all we can do for our status as a under-graduate student. Nothing else more and nothing else better...

W.W-II

My boyfriend and I have been fighting a lot lately.  What the heck is our problem? What is left to fight about? Don't we fight enough? I thought seven-and-a-half years is more than enough to get to know each other. Seven years ago, what we fought about was jealousy. I hate seen him with his female friends (let alone his ex girlfriend!) I hate to accept the fact that he loved his bike more than me, I mad when he late to picked me up. Seven years later, the problems between us are rapidly growing, to some serious ones.  Here comes the question: WHAT KIND OF MOTHER WOULD YOU BE? ...dead silence... That second I thought, holy shit.  How could he ask this weird, tricky, and unimaginable question? Honestly, I couldn't help it. He trapped me.  I muted for a while. Not because I didn't know the answer, of course I want to be not just good, but a GREAT mother (who doesn't anyway?)  But Dieter isn't the type of man who easily satisfied with a shortcoming answer. He nee...